milavida

it's all about what's happening to me. then and now. past to present. any thoughts i have in mind. any words i want to speak out. plainly anything at all... if you wish, just read 'em out loud. hi3...

Monday, August 14, 2006

stimulus terlampau (istilahnya irfan)

gw dedikasikan tulisan ini buat semua "stimulus terlampau" gw. terima kasih banyak...

1. Christian Ricardo (SDN 01 pagi tanjung barat): buat temen duduk sebangku selama kelas 1 & 2
2. Ade & Salomo (INKAI Youth Center GRJT): buat pengalaman kenal rasanya pulang bareng
3. Joni Akbar (tetangga): buat pengalaman kado tertunda
4. Andi Wahyudi (SMPN 98): buat pandangan jauh, surat tak terduga, dan tulisan-tulisan menariknya
5. Mr. D (lucu-lucuan aja): buat pengalaman kenal kangen dan figur kedewasaan
6. Fajar Bayu Ajie (SMAN 38): buat pengalaman pertama ngobrol berjam-jam di telpon, radiohead, metallica, benci yang on-off, spageti incident, jalan2 malem
7. Wibowo Prasetyo (FSUI): buat pengenalan sama dunia sastra dan dunia hitam, buat penjagaan tanpa lelah
8. Yogi Indradi (STEKPI): buat soft & tender-nya, kenal ama komunitas otomotif untuk pertama kalinya
9. Yudi Setiawan (Sejarah 92 FSUI): buat endless feelings yang bener2 sincere dan gw biarin itu semua berlalu gitu aja
10. Ernesto Aryo (Inggris Diploma 94 FSUI): buat tulusnya sayangnya terutama sama rambut pendek gw, buat temen ngobrol panjang di gang kober depok
11. Aswin: buat ngilangnya, buat tulusnya perjalanan, buat keukeuhnya dari depok sampe patiunus
12. Iqbal: buat fling di jalan senayan, pakubuwono, melawai. Capek ngebutnya!
13. Agam: buat fling bandung – puncak. Gara2 factory outlet dan nomer telpon
14. Reza Aminy (FSUI): buat persahabatan yang enak, nyaman, ga judgemental, pengalaman di taksi, berita mengejutkan di hanamasa, perjalanan yang selalu buat aku pengen pipis karena nyetirmu yang lama, pengenalan sama movie scoring, perubaan sikap, ngobrol dengan pembelajaran tentang rasa & bahasa, selalu adanya saat gw butuh
15. Andika Dewabrata: buat sekitar 4 taun yang macem2, naek berat badan sampe 10kg!, physical abuse, sayang tak terkira, first time-nya
16. Chary: buat pengalaman nyanyi-nya, percaya sama kemampuan gw, jalan-jalan yang mengenyangkan dan mengejutkan
17. Sule: buat pemandangan malem di depok & obrolan panjangnya
18. Bampak: buat cerita-cerita nggak pentingnya tiap malem
19. Reza Muda Dalam: buat percayanya, buat ngerti artinya ditinggalin tapi dapet little angel
20. Feisal Ramon Banser: buat pede-nya yang tak terkira & terduga, nemenin via telpon waktu di medan, yang selalu ada kalo gw udahan ma cowok
21. Daus: buat pertemanan aneh, selalu menghilang dan muncul tak terduga
22. Suryo: buat super duper baiknya
23. Welly Irawan: buat galak dan ketidakseimbangan dalam hubungan, tapi tetep sayang koq..., buat nangis yg tak terduga, keputusan pagi hari di bandung
24. Handaru Widharna: buat kelucuan dan hal2 ga penting yg bikin bahagia, buat segala kelebihannya, bikin penting gw, perjalanan vespa yang menyenangkan, makan-makan yg enak, 1-2 jam kebahagiaan
25. Waraney HR: buat pertemanan yang tiba-tiba jadi sedikit demanding, a friend in need is just a friend in need
26. HM: buat tulisan dan kekasih matanya
27. Adit: buat perjalanan jauh lewat udara dan temen kalo ga bisa tidur. Buat on off tipikal gemini yang menyebalkan
28. BPS: starting…

kutipan artikel

ada artikel oke dari KCM 21 juli 2006. have a look


Berani Untuk Mimpi

Sewaktu masih anak-anak, kita pernah bermimpi dan bercita-cita setinggi langit. Misalnya, ingin jadi pilot atau penerbang, atau ingin jadi dokter.

Tetapi, bermimpi atau bercita-cita besar kemudian kadang-kadang kita rasakan amat sulit sekarang ini. Padahal, bermimpi atau bercita-cita itu sangat perlu untuk meraih kesuksesan.

Di usia kita sekarang ini sering kali mimpi enggak ada harganya. Bicara soal kesuksesan masa depan dianggap bukan urusan remaja, itu cuma PR-nya orangtua. Sebagian dari kita masih lebih senang ngobrol soal "hari ini" ketimbang bicara soal masa depan. Kehidupan kita 10-20 tahun ke depan seakan-akan enggak penting.

Malah kita kadang sering dipojokkan atau bakal dicela habis-habisan kalau ngobrol soal mimpi untuk mendapatkan sesuatu atau menjadi sesuatu yang sifatnya jauh ke depan. Akibatnya, kita jadi takut mengekspresikan mimpi, dan mengubur dalam-dalam mimpi kita. Harapan terhadap sesuatu kandas begitu saja sebelum dimulai, kita kalah di garis start.

Taklukkan sekarang!

Sukses banyak dipengaruhi oleh proses pembelajaran dan lingkungan di mana kita tinggal. Sayangnya, lingkungan tempat tinggal kita sering jadi penghambat untuk tumbuhnya mimpi-mimpi atau imajinasi. Enggak jarang juga seseorang dicap gila oleh lingkungan lantaran mimpinya yang enggak masuk akal. Banyak orang mencibir atas usaha seseorang untuk menjadi "luar biasa". Itu tantangan berat kita. Untuk jadi yang terbaik memang enggak mudah. Tapi, bukan berarti enggak bisa, kan?

Nah, yang jadi soal, kita justru lebih sering membenarkan penilaian pesimistis orang lain terhadap kita bahwa sekarang kita belum saatnya bicara soal mimpi. Itu semua cuma "penjara fiktif" yang kita bikin sendiri dan kita letakkan secara kokoh dalam pikiran kita. Karena penjara fiktif itulah kita jadi enggak memiliki kebebasan mengekspresikan potensi yang kita punya.

Nonton film Ice Age 2; The Melt Down?

Di situ diceritakan ada seekor gajah mammoth yang dibesarkan dan bergaul dengan keluarga possum, yaitu anjing padang rumput yang berukuran jauh lebih kecil. Singkat cerita, mammoth berpikiran bahwa dirinya adalah possum. Semua perilakunya, bahkan cara tidurnya juga mirip possum dengan menggantungkan ekornya di ranting pohon.

Ketika ada mammoth lain yang bilang bahwa dirinya adalah mammoth bukan possum dan punya kekuatan besar seperti layaknya gajah, dia enggak percaya dan tetap meyakini kalau dirinya adalah makhluk centil yang lucu, bahkan enggak punya kekuatan melawan burung elang sekalipun seperti possum-possum yang lain. Mammoth ini sudah membangun "penjara fiktif" yang kokoh dalam pikiranya, dan lupa dengan segala kemampuannya. Padahal, kenyataannya selama apa pun mammoth bergaul dengan possum, dia tetap seekor gajah yang bertubuh besar dan punya kekuatan yang luar biasa.

Bangun mimpi

Apa yang kita jalani sekarang adalah dalam rangka menyelesaikan rangkaian dari mimpi-mimpi kecil. Ingin jadi juara kelas, ingin masuk perguruan tinggi ternama, ingin jadi artis tenar, atau ingin dapat pacar yang oke, semua itu mimpi kita. Tapi, kebanyakan, kita jalani semua itu tanpa sadar dan tanpa tahu untuk apa semua yang kita inginkan itu.

Apakah semuanya bisa membuat kualitas hidup kita ke depan jadi lebih baik atau enggak. Jangan-jangan mimpi-mimpi itu hanya sebatas keinginan untuk memenuhi tuntutan tren atau gaya hidup dan pergaulan, lalu pudar begitu saja seiring perubahan tren, gaya hidup atau pergaulan itu sendiri. Kalau memang seperti itu, berarti selama ini kita sudah jadi korban. Korban pergaulan, korban gaya hidup, korban iklan atau bisa juga korban "kebodohan" diri kita sendiri.

Mimpi kita harus mampu membangkitkan semangat dan juga tekad yang enggak mudah terpengaruh oleh perubahan. Justru mimpi itulah yang seharusnya mampu membuat perubahan, juga mampu memengaruhi hidup kita secara positif. Intinya mimpi kita akan berpengaruh besar dalam kehidupan kita. Jadi, kalau mau kualitas hidup kita jadi luar biasa, kita harus punya mimpi yang luar biasa. So, kita harus ubah cara berpikir kita selama ini, bukan "masih terlalu muda untuk bicara mimpi" tapi "mumpung masih muda kita harus punya mimpi".

Maksimalkan semuanya

Mimpi bisa kita kategorikan dalam dua jenis. Pertama, mimpi untuk memiliki, yaitu ketika tujuan akhir dari mimpi kita adalah dapat memiliki sesuatu, misalnya kita punya mimpi bahwa 10 tahun lagi harus punya vila di pinggir pantai. Kedua, adalah mimpi untuk menjadi, yaitu jika tujuan akhir dari mimpi kita adalah menjadi sesuatu, misalnya ingin jadi Presiden RI di tahun 2030, atau ingin jadi orang Indonesia pertama yang jadi pemeran utama di film Hollywood. Kedua hal itulah yang jadi dasar munculnya motivasi yang mendorong kita untuk bergerak melakukan sesuatu.

Kedua mimpi itu harus seimbang agar motivasi kita enggak jadi motivasi yang negatif. Misalnya, kalau mimpi untuk memiliki jauh lebih besar dari mimpi untuk menjadi, maka kita akan cenderung menghalalkan segala cara, bisa saja terjebak untuk melakukan tindakan kriminal.

Tentunya mimpi enggak bisa berdiri sendiri dan bukan penentu dalam kesuksesan seseorang. Mimpi hanyalah sebagian dari rumus sukses. Hal lain yang juga enggak kalah pentingnya untuk mewujudkan mimpi adalah potensi. Potensi merupakan sebuah kemampuan, energi atau kekuatan terpendam yang kita miliki, yang belum kita manfaatkan secara optimal, dan semua orang pasti punya. Untuk mewujudkan mimpi, kita harus mampu mengoptimalkan atau mengasah potensi yang kita miliki. Anggap saja bahwa potensi adalah modal awal kita untuk melangkah.

Punya mimpi dan punya potensi yang luar biasa, tapi kita cuma diam saja, percuma. Kita justru bakal jadi pengkhayal berat. Artinya kita harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan apa yang kita impikan. Mulailah dari merancang apa yang harus dilakukan secara bertahap, apa yang harus diselesaikan waktu demi waktu, tahun demi tahun sehingga pada akhirnya bisa sampai pada impian yang sebenarnya. Bertanyalah pada diri sendiri, apa sebenarnya yang kita inginkan? Kapan keinginan kita itu bisa terwujud? Apa yang harus kita lakukan? Setelah terjawab semuanya, baru go to action.


Penulis: Heri Susanto, PKBI DKI Jakarta

Friday, August 11, 2006

Hapus Aku by Nidji

Hapus Aku - Nidji

Kutuliskan kesedihan
Semua tak bisa kau ungkapkan
Dan kita kan bicara dengan hatiku

Buang semua puisi
Antara kita berdua
Kau bunuh dia sesuatu
Yang kusebut itu cinta

Reff:
Yakinkan aku Tuhan
Dia bukan milikku
Biarkan waktu waktu
Hapus aku…

Sadarkan aku Tuhan
Dia bukan milikku
Biarkan waktu waktu
Hapus aku…

lemah

ada kryptonite baru jatuh ke bumi
hmmm... sepertinya bukan benda yang terlalu asing
tidak bercahaya
tapi cukup bikin aku lemah

seorang superman saja bisa dilumpuhkan
apalagi no-superwoman

jadi apakah ini akan jadi perjuangan yang sia-sia
jika aku mencoba meredam kekuatannya

ditinggalkan atau ditaklukan?
ini tantangan atau rintangan?


11/08/06-08.33am

Wednesday, August 09, 2006

gelisah

mimpi yang selalu buat aku terjaga
tidur yang tak lagi terlena
tak bisa kuhentikan
bukan kuasaku sendirian

(01.50am.06/08/06)

Membara Kataku

Lemahkan aku dengan cintamu
Agar aku bisa rasakan kekuatanmu
Membelaiku dengan hasrat terdalam
Menjadikan aku jauh terselam

Buat aku menyerah pada nafsumu
Agar kulayani setiap desahmu
Makin buat aku tenggelam
Ke dalam malam yang kian kelam

Lakukan semampumu
Jamahi aku selama inginmu
Jangan takut, aku tak kan diam
Karena di antara kuasamu, aku akan mendekam


Nikmati
Jangan pernah berhenti
Puaskan keinginan hati
Sampai kita lelah nanti

(01.35am.060806)

Thursday, August 03, 2006

recent thoughts

yesterday, somebody has touched the very sensitive aspect of me. he bravely said that i need to get a steady relationship. that i should get married or at least have a boyfriend! gosh i hate that! he thinks that i enjoy part-time relationship.
he said that i need someone who, how should i put it, control me. coz i carry load more than i can take. well, isn't that new?
he also stated that i have been unstable lately. yes, i realize that sir. but it's because i have been feeling really weak, physically. and i am so sorry becoz o' that.

he said, it's been ruining my concentration. well, sorry to say, it's not because of that.

no, i never been very exciting about flinging. but the truth is, i am dead scared! yeah... people might think it's a cliche. but it's true. im scared of starting things again, afraid of endup like my parents. gosh, stupid i know. but can you really avoid or deny your own feeling? dont think so.
you can call me a chicken shit or anything. dont care.

i know he said that concerning my work, bla bla bla...
but making me cry? aaaarrrrggghhhhh!!!!!!!!!!!!!!!

i don't want to deal with another "andika" in my life. thats all.

btw, im writing a short article about how to deal with your boss. should i continue? it's only been 2 pages. but i really am inspired by him. cant deny that!
what a f*&kin' dilemma!

how do you heal a broken heart?

by break it even more to pieces...
then, you can forget

but forgive?
hm... why don't we just get over it first ;)

03/08/06.12.00WIB